Kemarin, di blog adsense sempat saya posting Jadilah Diri Sendiri . Hari ini saya akan memposting tentang proyek yang saya tangani di kantor. Tadi pagi di ruangan rapat kantor, dibahas tentang bagaimana dilakukan preventif terhadap resiko kebakaran di daerah yang diangap rawan. Sebagai langkah pendeteksian dini, maka perlu ada namanya detektor.
Rekan sekalian mungkin sering melihat di Mall, hotel ada terpasang di atap-atap ruangan persis dekat lampu penerangan ruangan. Yah itulah yang namanya Detektor asap (Smoke Detector). Inilah yang saya akan coba sedikit share ke rekan-rekan, semoga bermanfaat. Untuk text English Please Kick Here.
Rekan bloggers, Perkembangan
zaman ditandai dengan berkembangnya industri disemua bidang.
Perkembangan tersebut membawa dampak, baik dampak positif maupun dampak
negatif. Selain dampak positif seperti kemajuan diberbagai bidang,
penggunaan waktu yang efektif dan efisien, peralatan yang modern, juga
terdapat dampak negatif yang sering diabaikan oleh kebanyakan orang
yaitu tentang keselamatan kerja. Masalah keselamatan kerja memang sangat
penting untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja.
Banyak
insiden-insiden yang menyangkut keselamatan kerja, salah satunya adalah
kebakaran. Kebakaran merupakan suatu insiden akibat dari api yang
bekerja tidak pada tempatnya, yang terjadi antara api, bahan bakar, dan
oksigen. Reaksi kimia tersebut mengeluarkan panas yang merupakan ancaman bagi kehidupan manusia.
Ancaman tersebut meliputi :
- Habitat atau lingkungan hidup manusia.
- Lingkungan hidup flora dan fauna.
- Kebakaran tersebut merupakan kejadian yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Faktor manusia seperti karena kelalaian, kurang disiplin, dan bentuk kejahatan.
- Faktor teknologi seperti akibat kurang dilaksanakan pedoman, standar pemakaian produk teknologi dan biasanya karena sifat individual manusia.
- Faktor alam seperti akibat sampingan dari bencana alam, seperti gempa, erupsi vulkanik gunung berapi, loncatan listrik alam, dan pemampatan udara panas.
Terjadinya
masalah kebakaran yang menelan korban jiwa, harta benda serta hilangnya
tempat berusaha atau pekerjaan merupakan kejadian yang merugikan.
Didalam usaha memperkecil jumlah korban maka unsur-unsur instalasi yang
terkait didalam pencegahan kebakaran harus mampu menggerakkan segala
potensi yang ada untuk memberikan pertolongan dan penyelamatan secara
cepat dan tepat ke tempat peristiwa. Agar berhasil berdaya guna dalam
usahanya, maka perlu dimantapkan organisasi dan manajemen serta
ketrampilan personil maupun sarana dan prasarana yang memadai.
Mengingat hal-hal tersebut maka selain Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang dapat dibawa, instalasi pemadam api seperti Detector Alarm System
sangat mutlak diperlukan untuk sebagai tanda peringatan pertama
terjadinya kebakaran. Selain peralatan, dukungan personil yang terlatih
dan terampil dengan dukungan sarana keamanan yang cukup untuk mencapai
tujuan pencegahan dan penanggulangan yang akurat dan ditunjang dengan
organisasi dalam suatu sistem manajemen yang baik.
1. Fire Alarm
Pada praktek ini menggunakan jenis FIRE ALARM BUSH BUTTON BREAKABLE BY FINGER.
Cara kerjanya yaitu apabila akan mengoperasikannya harus terlebih
dahulu memecahkan kaca pengamannya kemudian tombol ditekan maka secara
otomatis mengirimkan sinyal ke control panel. Lalu bel/alarm yang ada di lokasi penempatannya akan berbunyi. Alat ini dipasang di dinding ruangan.
2. Alarm Bell
Jenis Alarm Bell yang dipraktekan adalah ALARM BELL H.C. DC 24V HC – 624 DC – 24V ISMA MOTOR BELL. Cara kerjanya yaitu apabila ada kebakaran, maka dari control panel akan mengirimkan sinyal ke alarm bell. Sehingga alarm bell dapat berbunyi.
3. Heat Detector Type Fixed Temperature
Cara
kerjanya adalah dengan perubahan temperatur ruangan dan suhu yang naik
mencapai suhu tertentu, sehingga element pendeteksi akan mengirimkan
sinyal ke control panel dan membunyikan suatu alarm.
4. Heat Detector Type Rate of Rise
Mekanisme kerjanya yaitu bila suhu ruangan yang dilindungi rate of rise detector mengalami kenaikan suhu sebesar 100C
setiap menitnya, maka akan didapatkan suatu tenaga mekanik yang
dipergunakan untuk menggerakkan alat penyambung yang digunakan pada
sistem alarm. Sinyal tersebut dikirim ke control panel, sehingga alarm dapat berbunyi.
5. Smoke Detector
Cara
kerjanya adalah dengan memanfaatkan asap yang dikeluarkan oleh suatu
insiden kebakaran. Alat tersebut merespon asap dan kemudian sinyalnya
dikirimkan ke control panel. Pada control panel sinyal tersebut diteruskan ke bel alarm, sehingga alarm berbunyi.
6. Control Panel
Cara kerjanya yaitu jika detektor mendeteksi adanya kebakaran ataupun sprinkler, automatic fire extinguisher, dan hydrant bekerja maka sinyal itu akan dikirimkan ke control panel sebagai data masukan (input data). Kemudian control panel akan mengolah, menyeleksi, dan mengevaluasi data tersebut yang hasilnya merupakan data keluaran (output data) yang berisi informasi tentang lokasi kebakaran yang ditampilkan pada announciator dan secara otomatis akan mengaktifkan atau membunyikan bel/alarm.
Cara Kerja
1. Jika terjadi kebakaran, maka alat merespon melalui Heat Detector Type Fixed Temperature, Heat Detector Type Rate Of Rise dan Smoke Detector.
2. Kemudian dari Heat Detector Type Fixed Temperature, Heat Detector Type Rate Of Rise dan Smoke Detector disalurkan ke control panel.
3. Kemudian dari control panel respon diteruskan ke Fire Alarm, Alarm Bell dan Fire Lamp Detector untuk memberikan peringatan pertama terjadinya suatu kebakaran.
Demikianlah kurang lebih paper yang saya sempat buat dan semoga ada manfaatnya buat rekan untuk menambah khasanah berpikir rekan.
1 comments:
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.
Posting Komentar
Please Your Comment Here, If U Follow Me, i'll Follow U